SINGAPURA - Sekitar 20 hingga 50 juta ton sampah elektronik dihasilkan oleh dunia saat ini. Tetapi laptop atau komputer jinjing masih bisa dialihkan untuk kepentingan lain. Khususnya untuk membantu para pekerja rumah tangga asing seperti di Singapura.
Sebuah kelompok LSM yang menyebutkan dirinya Aidha, membuka kesempatan bagi tenaga kerja asing khususnya pembantu rumah tangga yang bekerja di Singapura untuk lebih sadar teknologi. Bagi LSM tersebut sebuah komputer dianggap mampu membuka jendela informasi bagi pekerja yang umumnya bergaji secukupnya ini.
Selama enam bulan terakhir Aidha mendorong warga Singapura yang memiliki laptop yang sudah tidak bisa dipakai untuk dikumpulkan di kantor Aidha. Aktivitas tersebut dilakukan setiap hari minggu. Laptop-laptop bekas tersebut nantinya akan direparasi dan dijual kepada pembantu rumah tangga yang berasal dari luar Singapura.
LSM ini akan menjual laptop tersebut dengan harga murah yakni hingga USD200 atau sekira Rp1,8 juta (Rp9,400 per USD) yang khusus ditujukan kepada pekerja rumah tangga asing.
"Program ini memungkinkan para pekerja (TKW) untuk menguasai teknologi seperti internet dan memperoleh informasi pada umumnya," ujar Presiden Aidha Sarah Mavrinac, seperti dikutip dari The Straits Times, Sabtu (2/1/2010).
Selain menyediakan program laptop murah ini organisasi tersebut juga menyediakan program pembiayaan pendidikan bagi para pekerja rumah tangga asing. Program tersebut di antaranya meliputi manajemen waktu, kursus komputer, dan kursus usaha kecil.
Program-program yang dilakukan oleh Aidha umumnya dinikmati oleh pekerja rumah tangga asing seperti dari Indonesia dan Filipina. (faj)(rhs)
www.okezone.com
Sebuah kelompok LSM yang menyebutkan dirinya Aidha, membuka kesempatan bagi tenaga kerja asing khususnya pembantu rumah tangga yang bekerja di Singapura untuk lebih sadar teknologi. Bagi LSM tersebut sebuah komputer dianggap mampu membuka jendela informasi bagi pekerja yang umumnya bergaji secukupnya ini.
Selama enam bulan terakhir Aidha mendorong warga Singapura yang memiliki laptop yang sudah tidak bisa dipakai untuk dikumpulkan di kantor Aidha. Aktivitas tersebut dilakukan setiap hari minggu. Laptop-laptop bekas tersebut nantinya akan direparasi dan dijual kepada pembantu rumah tangga yang berasal dari luar Singapura.
LSM ini akan menjual laptop tersebut dengan harga murah yakni hingga USD200 atau sekira Rp1,8 juta (Rp9,400 per USD) yang khusus ditujukan kepada pekerja rumah tangga asing.
"Program ini memungkinkan para pekerja (TKW) untuk menguasai teknologi seperti internet dan memperoleh informasi pada umumnya," ujar Presiden Aidha Sarah Mavrinac, seperti dikutip dari The Straits Times, Sabtu (2/1/2010).
Selain menyediakan program laptop murah ini organisasi tersebut juga menyediakan program pembiayaan pendidikan bagi para pekerja rumah tangga asing. Program tersebut di antaranya meliputi manajemen waktu, kursus komputer, dan kursus usaha kecil.
Program-program yang dilakukan oleh Aidha umumnya dinikmati oleh pekerja rumah tangga asing seperti dari Indonesia dan Filipina. (faj)(rhs)
www.okezone.com
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih atas komentar anda di blog kami